Bagaimana Cara Menguasai Desain UI/UX Saat Membuat Presentasi?
Diterbitkan: 2022-08-06Setiap orang dari kita kadang-kadang memberikan presentasi. Apa yang bisa lebih menantang daripada menghasilkan beberapa slide dengan UI dan konten yang luar biasa? Sebenarnya tidak, tidak sama sekali. Hal-hal mungkin menjadi tantangan dalam kehidupan nyata.
Anda ingin membahas seluruh masalah dan memberikan informasi sebanyak mungkin dalam satu slide. Kemudian Anda pergi ke Google dan mencari beberapa gambar yang indah, dan terakhir, Anda membungkus semuanya dengan beberapa animasi mewah. Dan inilah saatnya segalanya mulai berantakan: bagaimana Anda menyeimbangkan semua ini?
Ambil bantuan kami, karena kami di sini untuk mengajari Anda cara membuat presentasi yang memiliki pengalaman pengguna dan antarmuka pengguna yang sangat baik. Selain itu, jika Anda kurang percaya diri dengan keterampilan desain UI/UX Anda, Anda dapat mengunduh template Google Slides yang menarik secara profesional oleh SlideUpLift untuk membawa presentasi Anda ke level berikutnya!
Mari kita lihat bagaimana membuat desain UI dan UX terbaik dalam sebuah presentasi.
7 Pelajaran Paling Efektif Untuk Menyempurnakan Desain UI dan UX dalam Presentasi
1. Kepribadian Presenter
Ini bukan artikel tentang berbicara di depan umum atau bagaimana terdengar luar biasa. Sebagai gantinya, kami akan fokus pada estetika presentasi dan desain UX.
Tetapi yang paling penting untuk diingat adalah bahwa presentasi Anda adalah tentang Anda. Pertimbangkan kepribadian Anda sebagai komponen dari keseluruhan presentasi. Ucapan Anda, emosi wajah, gerak tubuh, dan pakaian Anda semuanya memiliki dampak.
Apakah Anda ingin menjadi fokus perhatian, atau haruskah slide Anda menarik perhatian ke dirinya sendiri?
Haruskah pakaian cerah dan lipstik Anda menarik perhatian, atau apakah Anda ingin pendengar hanya fokus pada slide Anda?
2. Temukan Tempat yang Tepat, Waktu yang Tepat, dan Orang yang Tepat
Anda harus mengingat beberapa aspek pemasaran saat menyiapkan presentasi. Manfaatkan segmentasi pasar, evaluasi kelompok sasaran Anda, dan upayakan untuk membangun persona pengguna. Anda tidak perlu menjelaskan secara detail, tetapi cobalah untuk memahami kebutuhan dan perilaku pendengar Anda.
Ini akan membantu Anda dalam menetapkan gaya keseluruhan, memilih gambar dan template, palet warna, dan sebagainya. Ada perbedaan yang signifikan, misalnya, antara membuat presentasi untuk konferensi pengembang iOS, promosi bisnis, dan pertemuan desainer grafis.
Saat Anda mengajukan konsep perusahaan Anda, desain UX presentasi Anda juga akan tampak berbeda. Hal yang sama berlaku ketika membuat presentasi di konferensi.
3. Tetap Sederhana dan Jelas
Slide berfungsi dengan baik jika dibuat sederhana dan tidak terlalu rumit. Jika Anda menekankan setiap detail dalam presentasi Anda, Anda akan kehilangan minat pengguna.
Diberikan di bawah ini adalah beberapa tindakan yang dapat menyabotase presentasi Anda dan membuat slide Anda sulit untuk dipahami
- Terlalu sering menggunakan animasi
- Tambahkan banyak gambar
- Jangan lupa tentang paragraf yang panjang dan sulit dibaca.
Apa yang dilihat pengguna Anda adalah banyak penangkap perhatian yang bersaing untuk mendapatkan prioritas. Pertahankan mereka seminimal mungkin untuk menarik lebih banyak perhatian konsumen.
Jadi, apa triknya? Keep it simple: jaga agar desain presentasi tetap sederhana dan to the point.
4. Manfaatkan Ruang Putih dan Tahan Perhatian Pengguna
Spasi tidak merujuk ke area putih pada slide Anda. Setiap area slide yang tanpa teks, foto, bagan, dan sebagainya, atau hanya ruang yang mengelilingi hal-hal ini, disebut sebagai spasi putih. Saat Anda menggunakannya, presentasi Anda akan tampak kurang padat dan lebih mudah dibaca. Spasi juga membantu dalam pemisahan teks menjadi potongan-potongan logis.
Jangan letakkan semua teks pidato Anda di slide. Kebanyakan orang tidak membacanya. Berkonsentrasilah pada poin-poin penting: 3-4 kalimat sudah cukup. Boleh saja menggunakan hanya satu frasa, beberapa kata, atau satu gambar jika itu benar-benar penting. Anda juga dapat melakukannya untuk mendapatkan perhatian penuh pendengar.
5. Tipografi Penting
Memilih font yang tepat kemungkinan besar adalah salah satu tahap pertama dalam menghasilkan presentasi.
Jenis font
Pertama dan terpenting, hanya gunakan font yang dapat dibaca. Tentu saja, Anda dapat mencoba beberapa atau menghabiskan waktu lama memilih yang ideal untuk slide Anda. Namun, jika Anda ingin aman atau tidak punya waktu/keinginan untuk melakukannya, berikut adalah beberapa font yang telah teruji waktu dengan keterbacaan terbaik:
- Helvetica
- Poppins
- Buka Sans
- Verdana
- robot
- bahasa latin
- masa depan
Buat sistem font untuk presentasi Anda, tetapi jangan berlebihan. Satu atau dua font sudah cukup.
Ukuran huruf
Pastikan ukuran teks sudah benar. Metode paling sederhana untuk meminimalkan masalah adalah menghindari font tipis dan rapuh pada ukuran kecil — 14-16 adalah titik awal yang baik.
Buat sistem untuk judul , sub judul , dan blok teks dan cobalah untuk menerapkannya di setiap slide. Berikut adalah resep font Poppins yang sudah dicoba dan benar:
- Judul: 24 poin
- Subjudul: 18 poin
- Teks utama: 14-16 poin
Petunjuk ini dapat membantu Anda menghindari membanjiri pemirsa Anda dengan terlalu banyak pilihan dan sebagai gantinya berkonsentrasi pada konten.
6. Pilih Gambar Berkualitas Tinggi
Gunakan foto berkualitas tinggi dengan resolusi tinggi. Jangan mencurinya, dan jangan pernah menggunakan foto yang diberi watermark dalam presentasi Anda. Pendengar Anda pasti tidak akan melihat apa pun kecuali tanda air atau gambar dengan detail piksel dan malah akan tertawa.
Ada berbagai situs web yang menyediakan stok foto gratis.
- Pexel
- Hapus percikan
- Gratisografi
- Pixabay
Juga, cobalah untuk menghindari penggunaan gambar sebagai latar belakang teks. Ini dapat bekerja dengan cukup baik dalam keadaan tertentu, tetapi dalam banyak kasus, itu hanya mengurangi keterbacaan.
7. Gunakan Kombinasi Warna yang Sesuai
Memilih warna untuk presentasi Anda tidaklah sulit. Yang penting adalah memilih warna dengan kontras yang cukup. Kombinasi komplementer merah-sian, hijau-magenta, dan biru-kuning pasti akan bekerja dengan baik.
Fokus pada dua atau tiga warna untuk komponen kontras, dan pertahankan teks utama hitam (atau abu-abu tua) untuk mode terang dan putih untuk mode gelap. Ingat bahwa teks paragraf harus selalu dalam satu warna. Ingatlah bahwa proyektor sering membuat warna lebih terang; dengan demikian, tulisan abu-abu muda pada latar belakang putih tidak akan berfungsi dalam skenario ini.
8. Jaga Komposisi Slide
Jangan membebani slide dengan mencoba menentukan objek aksen utama. Mengatur hal-hal dalam Rasio Emas biasanya merupakan ide yang bagus. Bagilah area menjadi tiga bagian horizontal dan vertikal yang sama.
Juga, perlu diingat simetri dan jarak yang sama untuk perbatasan. Atur ulang blok konten utama untuk mencerminkan rasa lapar ini untuk menarik perhatian penonton. Slide serupa membuat mereka lelah dan mata mereka lelah.
Periksa juga: 21+ Template Timeline Terbaik di PPT, Keynote & Google Slides
Membungkusnya
Pertimbangkan presentasi Anda sebagai item visual. Riset pemasaran pada audiens target Anda, sistem font, skema warna, komposisi grid komponen, dan spasi dapat menghasilkan keajaiban. Namun perlu diingat bahwa Anda dan kepribadian Andalah yang membuat presentasi Anda berhasil!