Investasi Terbaik yang Menghasilkan Pengembalian Besar (10% atau Lebih)
Diterbitkan: 2023-04-19Berinvestasi adalah bagian penting dalam membangun kekayaan, mencapai keamanan finansial, dan melampaui inflasi. Namun, dengan banyaknya pilihan investasi yang tersedia, sulit untuk menentukan investasi mana yang akan memberikan pengembalian terbaik. Sementara kinerja investasi masa lalu bukanlah jaminan pengembalian di masa depan, ada beberapa investasi yang memiliki rekam jejak menghasilkan pengembalian 10% atau lebih.
Sebelum terjun ke investasi terbaik yang menghasilkan pengembalian besar, penting untuk memahami konsep ROI (Return on Investment). ROI adalah metrik keuangan yang menghitung persentase pengembalian investasi relatif terhadap biaya investasi. Dengan kata lain, ROI mengukur berapa banyak uang yang dihasilkan atau hilang dari investasi, relatif terhadap jumlah yang diinvestasikan.
Sekarang mari kita jelajahi beberapa investasi terbaik yang berpotensi menghasilkan pengembalian besar sebesar 10% atau lebih:
1. Pinjaman Peer-to-Peer
Pinjaman peer-to-peer menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir dan untuk alasan yang bagus. Platform pinjaman peer-to-peer memungkinkan individu untuk meminjamkan uang kepada peminjam, memotong lembaga keuangan tradisional. Ini berarti bahwa peminjam seringkali dapat memperoleh tingkat bunga yang lebih rendah, sementara pemberi pinjaman dapat memperoleh pengembalian yang lebih tinggi.
Pengembalian pada platform pinjaman peer-to-peer dapat bervariasi tergantung pada platform dan peminjam. Namun, tidak jarang melihat pengembalian 5% hingga 15% atau lebih. Penting untuk dicatat bahwa pinjaman peer-to-peer memang membawa beberapa risiko, karena peminjam mungkin gagal membayar pinjaman mereka. Namun, banyak platform menawarkan alat dan tindakan manajemen risiko untuk membantu mengurangi risiko ini.
2. Perwalian Investasi Real Estat (REIT)
Real estat telah lama menjadi pilihan investasi yang populer dan untuk alasan yang bagus. Real estat menawarkan potensi kenaikan modal, serta aliran pendapatan tetap melalui pembayaran sewa. Namun, memiliki real estat fisik bisa mahal dan memakan waktu.
Perwalian investasi real estat (REIT) menawarkan investor kesempatan untuk berinvestasi di real estat tanpa harus membeli atau mengelola properti secara langsung. REIT adalah perusahaan yang memiliki, mengelola, atau membiayai properti real estat yang menghasilkan pendapatan. Investor dapat membeli saham REIT, yang memberikan mereka sebagian dari pendapatan yang dihasilkan oleh properti.
Pengembalian DIRE dapat bervariasi tergantung pada jenis properti yang dimiliki oleh REIT dan kondisi pasar secara keseluruhan. Namun, tidak jarang melihat pengembalian 5% hingga 10% atau lebih. Penting untuk melakukan uji tuntas dan memilih REIT dengan rekam jejak yang kuat dan portofolio properti yang solid.
3. Dividen Saham
Saham dividen bisa menjadi cara terbaik untuk mendapatkan pengembalian investasi yang solid. Saham dividen adalah saham yang membayar sebagian dari pendapatannya kepada pemegang saham dalam bentuk dividen. Perusahaan yang membayar dividen tinggi biasanya memiliki posisi keuangan yang kuat dan rekam jejak pendapatan yang konsisten.
Saham dividen tinggi dapat menawarkan pengembalian investasi yang solid, dengan beberapa perusahaan menawarkan hasil 10% atau lebih. Namun, penting untuk memilih perusahaan dengan riwayat pembayaran dividen yang konsisten dan keuangan yang kuat. Selain itu, penting untuk mendiversifikasi portofolio Anda untuk meminimalkan risiko.
4. Properti Sewa
Memiliki properti sewaan dapat memberikan aliran pendapatan tetap dan potensi kenaikan modal. Namun, memiliki properti sewaan bisa mahal dan memakan waktu. Investor tidak hanya harus membeli properti tetapi juga memelihara dan mengelola penyewa.
Pengembalian properti sewaan dapat bervariasi tergantung pada lokasi dan jenis properti. Namun, tidak jarang melihat pengembalian 8% hingga 12% atau lebih. Penting untuk melakukan uji tuntas dan memilih properti di lokasi yang diinginkan dengan pasar persewaan yang kuat.
5. Sertifikat Deposito (CD)
Sertifikat deposito (CD) menawarkan pengembalian investasi yang terjamin dan diasuransikan oleh FDIC. CD diterbitkan oleh bank dan menawarkan tingkat bunga tetap untuk jangka waktu tertentu. Semakin lama jangka waktu CD, semakin tinggi tingkat bunga.
Pengembalian CD dapat bervariasi tergantung pada panjang CD dan tingkat bunga. Namun, tidak jarang melihat pengembalian 2% hingga 5% atau lebih. Penting untuk dicatat bahwa CD biasanya menawarkan pengembalian yang lebih rendah daripada opsi investasi lain tetapi juga memiliki risiko yang lebih kecil.
6. Obligasi
Obligasi adalah jenis investasi pendapatan tetap yang dapat menawarkan aliran pendapatan yang dapat diprediksi kepada investor. Saat Anda membeli obligasi, pada dasarnya Anda meminjamkan uang kepada penerbit obligasi, yang bisa berupa korporasi, lembaga pemerintah, atau entitas pemerintah. Sebagai imbalan atas investasi Anda, penerbit berjanji untuk membayar Anda kembali jumlah pokok obligasi ditambah bunga selama periode yang telah ditentukan.
Obligasi dapat memberikan pengembalian 5% hingga 10% atau lebih tergantung pada jenis obligasi dan penerbitnya. Penting untuk memilih obligasi dengan peringkat kredit yang tinggi untuk meminimalkan risiko. Secara umum, semakin lama jangka waktu obligasi, semakin tinggi tingkat bunganya, dan semakin besar potensi pengembaliannya. Namun, obligasi jangka panjang juga memiliki lebih banyak risiko, karena penerbit mungkin gagal membayar obligasi atau nilai obligasi dapat menurun jika suku bunga naik.
7. Berinvestasi dalam diskon Faktur
Diskon faktur adalah jenis pembiayaan di mana perusahaan menjual piutang dagangnya (faktur) kepada pihak ketiga dengan harga diskon sebagai ganti uang tunai segera. Pembiayaan jenis ini dapat menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan yang membutuhkan arus kas untuk mendanai operasinya, karena memungkinkan mereka mengakses dana dengan cepat tanpa harus menunggu pelanggan membayar tagihannya.
Sebagai seorang investor, diskon faktur dapat menjadi cara untuk mendapatkan pengembalian dengan memberikan modal kepada perusahaan dengan imbalan bagian dari diskon pada faktur mereka. Pengembalian investasi untuk diskon faktur dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti kelayakan kredit perusahaan yang terlibat, ketentuan perjanjian diskon faktur, dan suku bunga yang berlaku.
Pengembalian investasi untuk diskon faktur juga dapat sangat bervariasi tergantung pada ketentuan perjanjian dan risiko yang terlibat. Beberapa perjanjian diskon faktur mungkin menawarkan pengembalian dalam kisaran 5% hingga 10%, sementara yang lain mungkin menawarkan pengembalian lebih tinggi sebesar 15% atau lebih. Namun, pengembalian yang lebih tinggi biasanya datang dengan risiko yang lebih tinggi dan mungkin memerlukan evaluasi yang lebih menyeluruh terhadap kelayakan kredit perusahaan yang terlibat.
8. Pertumbuhan Saham
Saham pertumbuhan adalah perusahaan yang diharapkan tumbuh pada tingkat yang lebih tinggi dari rata-rata pasar. Mereka menawarkan potensi pengembalian yang tinggi tetapi juga datang dengan risiko yang lebih tinggi. Penting untuk melakukan uji tuntas dan memilih perusahaan dengan keuangan yang kuat dan potensi pertumbuhan.
Berinvestasi dalam saham pertumbuhan dapat memberi investor potensi pengembalian yang tinggi, karena perusahaan diharapkan tumbuh dan meningkatkan pendapatan dan keuntungan mereka dari waktu ke waktu. Namun, saham pertumbuhan juga bisa lebih berisiko daripada jenis saham lainnya, karena perusahaan mungkin belum menguntungkan atau menghadapi persaingan yang meningkat yang dapat memengaruhi prospek pertumbuhan mereka.
Saat berinvestasi di saham pertumbuhan, penting untuk meneliti keuangan perusahaan dan potensi pertumbuhan, serta tren industri dan pasar yang dapat memengaruhi kinerjanya. Investor juga harus mempertimbangkan tujuan investasi dan toleransi risiko mereka sendiri sebelum berinvestasi di saham pertumbuhan.
9. Dana yang Diperdagangkan di Bursa (ETF)
Exchange-Traded Funds (ETFs) adalah dana investasi yang diperdagangkan di bursa saham, mirip dengan saham individu. ETF dirancang untuk melacak kinerja indeks tertentu, seperti S&P 500, dan dapat memberi investor eksposur ke berbagai aset, seperti saham, obligasi, dan komoditas.
Salah satu keuntungan utama berinvestasi di ETF adalah biayanya yang rendah. ETF biasanya memiliki biaya manajemen yang lebih rendah daripada reksa dana tradisional, karena dikelola secara pasif dan tidak memerlukan tingkat manajemen aktif yang sama seperti reksa dana. Ini dapat menghasilkan pengembalian yang lebih tinggi bagi investor dari waktu ke waktu. Keuntungan lain dari berinvestasi di ETF adalah fleksibilitasnya. ETF dapat dibeli dan dijual sepanjang hari, seperti halnya saham individual, yang membuatnya lebih nyaman bagi investor yang ingin membeli atau menjual dengan cepat.
ETF juga dapat menawarkan investor potensi pengembalian yang lebih tinggi daripada investasi tradisional, seperti obligasi atau rekening tabungan. Bergantung pada ETF dan kondisi pasar, pengembalian dapat berkisar dari 5% hingga 15% atau lebih.
Secara keseluruhan, ETF dapat menjadi pilihan yang baik bagi investor yang mencari investasi berbiaya rendah, fleksibel, dan berpotensi tinggi. Namun, seperti semua investasi, ETF memiliki risiko dan investor harus melakukan riset sendiri sebelum berinvestasi.
10. Berinvestasi dalam Usaha Kecil
Pengembalian investasi dalam bisnis kecil dapat sangat bervariasi dan sulit diprediksi, karena bergantung pada berbagai faktor seperti industri bisnis, potensi pertumbuhan, dan tim manajemen. Namun, berinvestasi pada usaha kecil berpotensi memberikan keuntungan yang tinggi jika usaha tersebut berhasil.
Menurut sebuah studi oleh Small Business Administration, rata-rata pengembalian investasi untuk angel investor (investor individu yang menyediakan dana untuk start-up dan usaha kecil) adalah antara 20% dan 30%. Namun, ini adalah rata-rata dan pengembalian dapat sangat bervariasi tergantung pada investasi tertentu.
Selain potensi pengembalian yang tinggi, berinvestasi pada usaha kecil juga dapat memberikan kesempatan kepada investor untuk mendukung pengusaha dan membantu menumbuhkan ekonomi. Namun, penting untuk mengevaluasi bisnis dengan hati-hati dan memahami risikonya sebelum berinvestasi, karena bisnis kecil bisa lebih rentan terhadap kegagalan daripada bisnis yang lebih besar dan mapan.