Merancang untuk Aksesibilitas: Panduan Perancang Produk Digital
Diterbitkan: 2023-06-17Merancang untuk aksesibilitas bukan hanya persyaratan hukum atau kewajiban moral. Ini adalah kesempatan untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi semua orang. Pada artikel ini, kami akan membahas beberapa prinsip utama dan praktik terbaik untuk merancang produk digital yang dapat diakses.
Tujuan akhir dari desainer produk digital adalah untuk menciptakan produk yang tidak hanya menarik secara visual tetapi juga ramah pengguna dan dapat diakses oleh semua orang. Di dunia yang semakin terhubung saat ini, semakin penting untuk memastikan bahwa desain kami memenuhi kebutuhan pengguna dengan beragam kemampuan. Itulah sebabnya desainer, studio, dan agensi terkemuka menerapkan solusi desain yang dapat diakses dalam produk mereka.
- Apa itu Aksesibilitas?
- Mengapa Merancang untuk Aksesibilitas Penting?
- 1. Peningkatan Jangkauan Pemirsa:
- 2. Kepatuhan Hukum:
- 3. Keunggulan Kompetitif:
- 4. Peningkatan Kegunaan:
- 5. Tanggung Jawab Sosial:
- 6. Inovasi dan Kreativitas:
- Prinsip Desain yang Dapat Diakses
- Praktik Terbaik untuk Merancang Produk Digital yang Dapat Diakses
- 1. Mulailah dengan Fondasi yang Dapat Diakses
- 2. Gunakan HTML Semantik
- 3. Desain Navigasi yang Jelas dan Konsisten
- 4. Pertimbangkan Metode Input yang Berbeda
- 5. Desain untuk Kemampuan Kognitif yang Berbeda
- 6. Pastikan Formulir Anda Dapat Diakses
- 7. Uji Desain Anda dengan Pengguna Nyata
- Kesimpulan
Apa itu Aksesibilitas?
Aksesibilitas, dalam konteks desain produk digital, mengacu pada praktik menciptakan produk dan pengalaman yang dapat digunakan oleh orang-orang dengan berbagai kemampuan, termasuk penyandang disabilitas. Tujuan dari desain yang dapat diakses adalah untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses dan berinteraksi dengan konten digital, terlepas dari kemampuan fisik, kognitif, atau sensorik mereka.
Pada intinya, aksesibilitas adalah tentang inklusivitas dan merangkul keragaman kemampuan manusia. Ini mengakui bahwa orang memiliki kebutuhan dan preferensi yang berbeda ketika menggunakan produk digital. Ini berusaha untuk memberikan solusi yang memenuhi kebutuhan yang beragam ini.
Aksesibilitas mencakup berbagai aspek desain produk digital. Salah satunya adalah desain visual. Ini melibatkan memastikan bahwa teks, gambar, dan elemen visual lainnya mudah dilihat dan dipahami oleh pengguna dengan gangguan penglihatan, buta warna, atau penglihatan yang buruk. Aspek lain adalah desain pendengaran. Ini termasuk menyediakan transkrip, keterangan, dan deskripsi audio alternatif untuk konten multimedia untuk mengakomodasi pengguna dengan gangguan pendengaran atau mereka yang lebih suka mengakses konten melalui membaca.
Desain interaksi adalah bagian penting lainnya dari aksesibilitas. Ini melibatkan memastikan bahwa produk digital kompatibel dengan metode input yang berbeda, seperti navigasi keyboard, perintah suara, dan teknologi bantuan seperti pembaca layar dan perangkat pelacak mata.
Akhirnya, desain kognitif merupakan komponen penting dari aksesibilitas. Ini berfokus pada perancangan konten dan antarmuka pengguna yang mudah dipahami dan digunakan untuk penyandang disabilitas kognitif, seperti gangguan defisit perhatian, gangguan spektrum autisme, dan disleksia.
Terkait: Memahami Pentingnya Aksesibilitas Website.
Mengapa Merancang untuk Aksesibilitas Penting?
Merancang untuk aksesibilitas sangat penting karena beberapa alasan. Ini berkisar dari pertimbangan etis dan tanggung jawab sosial hingga kepatuhan hukum dan manfaat bisnis. Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa aksesibilitas harus menjadi prioritas dalam desain produk digital:
1. Peningkatan Jangkauan Pemirsa:
Dengan merancang aksesibilitas, Anda dapat melayani audiens yang lebih luas, termasuk sekitar 16% populasi global yang memiliki beberapa jenis disabilitas. Ini tidak hanya membantu Anda memasuki pasar yang lebih besar tetapi juga menunjukkan komitmen Anda terhadap inklusivitas dan tanggung jawab sosial.
2. Kepatuhan Hukum:
Banyak negara memiliki undang-undang dan peraturan yang mewajibkan produk digital dapat diakses oleh penyandang disabilitas. Di Amerika Serikat, misalnya, Bagian 508 Undang-Undang Rehabilitasi mewajibkan lembaga federal dan kontraktornya untuk membuat teknologi informasi dan elektronik mereka dapat diakses oleh penyandang disabilitas. Demikian pula, Uni Eropa telah mengadopsi Panduan Aksesibilitas Konten Web sebagai standar untuk aksesibilitas digital. Dengan merancang aksesibilitas, Anda dapat memastikan bahwa produk digital Anda mematuhi persyaratan hukum ini dan menghindari kemungkinan tuntutan hukum atau hukuman.
3. Keunggulan Kompetitif:
Seiring tumbuhnya kesadaran akan aksesibilitas, konsumen semakin menuntut agar bisnis memprioritaskan inklusivitas dalam produk digital mereka. Dengan menangani aksesibilitas secara proaktif dalam desain Anda, Anda dapat membedakan diri Anda dari pesaing dan memposisikan merek Anda sebagai pemimpin dalam desain inklusif.
4. Peningkatan Kegunaan:
Prinsip desain yang dapat diakses sering menghasilkan kegunaan keseluruhan yang lebih baik untuk semua pengguna, bukan hanya mereka yang cacat. Misalnya, menyediakan navigasi yang jelas dan konsisten, menggunakan bahasa yang sederhana, dan memastikan bahwa konten mudah dibaca dan dipahami bermanfaat bagi semua orang, terlepas dari kemampuannya.
5. Tanggung Jawab Sosial:
Merancang untuk aksesibilitas adalah masalah tanggung jawab sosial dan praktik bisnis yang etis. Dengan memastikan bahwa produk digital Anda dapat diakses oleh semua pengguna, Anda menunjukkan komitmen terhadap kesetaraan dan inklusivitas, yang dapat meningkatkan reputasi merek dan loyalitas pelanggan Anda.
6. Inovasi dan Kreativitas:
Mengatasi tantangan aksesibilitas seringkali membutuhkan solusi inovatif dan pemecahan masalah yang kreatif. Dengan merangkul aksesibilitas dalam proses desain Anda, Anda dapat menumbuhkan budaya inovasi dan mendorong batasan dari apa yang mungkin dalam desain produk digital.
Prinsip Desain yang Dapat Diakses
Pedoman Aksesibilitas Konten Web (WCAG) menyediakan kerangka kerja komprehensif untuk merancang produk digital yang dapat diakses. WCAG diatur berdasarkan empat prinsip inti, yang dapat diringkas sebagai berikut:
- Perceivable: Pengguna harus dapat memahami informasi yang disajikan, terlepas dari kemampuan indera mereka.
- Dapat dioperasikan: Pengguna harus dapat menavigasi dan berinteraksi dengan antarmuka menggunakan berbagai metode masukan.
- Dapat Dimengerti: Pengguna harus dapat memahami informasi yang disajikan dan cara menggunakan antarmuka.
- Kuat: Konten harus dapat diakses di berbagai perangkat, platform, dan teknologi pendukung.
Dengan mengingat prinsip-prinsip ini selama proses desain, Anda dapat membuat produk digital yang lebih inklusif dan ramah pengguna.
Lihat juga: Bagaimana Cara Menggunakan Desain Web dan Pengoptimalan Konten untuk Keterlibatan Pengguna?
Praktik Terbaik untuk Merancang Produk Digital yang Dapat Diakses
Berikut adalah beberapa tip dan strategi praktis untuk memasukkan aksesibilitas ke dalam proses desain produk digital Anda:
1. Mulailah dengan Fondasi yang Dapat Diakses
Saat mendesain produk digital baru, penting untuk memulai dengan fondasi kokoh yang memprioritaskan aksesibilitas. Ini termasuk memilih kerangka kerja atau platform yang dapat diakses, serta memilih palet warna dan tipografi yang memenuhi pedoman WCAG untuk kontras dan keterbacaan.
2. Gunakan HTML Semantik
HTML semantik sangat penting untuk membuat produk digital yang dapat diakses. Dengan menggunakan elemen dan atribut HTML yang sesuai, Anda dapat memberikan konteks dan makna tambahan pada konten Anda, sehingga memudahkan pembaca layar dan teknologi pendukung lainnya untuk menafsirkannya.
3. Desain Navigasi yang Jelas dan Konsisten
Pengguna difabel sering kali mengandalkan pola navigasi yang konsisten untuk membantu mereka menemukan produk digital dengan cepat dan mudah. Untuk memastikan navigasi Anda dapat diakses, pastikan untuk:
- Gunakan label yang jelas dan deskriptif untuk item menu dan tombol;
- Menyediakan berbagai cara bagi pengguna untuk bernavigasi (misalnya, peta situs, navigasi remah roti, dan fungsi pencarian);
- Pastikan elemen navigasi dapat diakses dengan keyboard.
4. Pertimbangkan Metode Input yang Berbeda
Pengguna penyandang disabilitas dapat mengandalkan berbagai metode input untuk berinteraksi dengan produk digital, termasuk navigasi keyboard, perintah suara, atau teknologi bantuan khusus seperti pembaca layar atau alat pelacak mata. Saat mendesain produk digital Anda, pastikan untuk mempertimbangkan metode input alternatif ini dan pastikan bahwa antarmuka Anda kompatibel dengannya.
Misalnya, pastikan semua elemen interaktif dapat diakses dengan keyboard. Berikan indikator fokus yang jelas untuk membantu pengguna menavigasi situs atau aplikasi Anda hanya dengan menggunakan keyboard. Selain itu, pastikan produk Anda kompatibel dengan pembaca layar populer dan teknologi bantuan lainnya dengan mengikuti praktik terbaik untuk pengkodean dan markup.
5. Desain untuk Kemampuan Kognitif yang Berbeda
Disabilitas kognitif, seperti gangguan defisit perhatian, gangguan spektrum autisme, dan disleksia, dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk memproses informasi dan berinteraksi dengan produk digital. Untuk mendesain bagi pengguna dengan berbagai kemampuan kognitif, pertimbangkan strategi berikut:
- Gunakan bahasa yang jelas dan sederhana, hindari terminologi dan jargon yang rumit.
- Memecah konten menjadi bagian yang lebih kecil dan mudah diatur, menggunakan heading dan subheading untuk memberikan hierarki informasi yang jelas.
- Berikan isyarat dan dukungan visual, seperti ikon, gambar, dan diagram, untuk membantu pengguna memahami konten dengan lebih mudah.
- Tawarkan pengaturan yang dapat disesuaikan, seperti kemampuan untuk menyesuaikan ukuran teks atau warna latar belakang, untuk mengakomodasi preferensi dan kebutuhan membaca yang berbeda.
6. Pastikan Formulir Anda Dapat Diakses
Formulir bisa sangat menantang bagi pengguna penyandang disabilitas. Jadi, penting untuk memastikan mereka dirancang dengan mempertimbangkan aksesibilitas. Ini termasuk:
- Menggunakan label yang jelas dan deskriptif untuk bidang formulir.
- Mengelompokkan bidang formulir terkait menggunakan kumpulan bidang dan legenda.
- Memberikan pesan kesalahan yang jelas dan instruksi untuk memperbaiki kesalahan input.
7. Uji Desain Anda dengan Pengguna Asli
Setelah Anda menerapkan fitur aksesibilitas di produk digital Anda, penting untuk memvalidasi desain Anda untuk memastikannya memenuhi panduan dan standar aksesibilitas yang ditetapkan, seperti WCAG. Anda dapat menggunakan alat otomatis, seperti pemeriksa aksesibilitas dan layanan validator, untuk mengidentifikasi potensi masalah dalam kode atau desain Anda.
Namun, perlu diingat bahwa alat otomatis mungkin tidak menangani semua masalah aksesibilitas. Penting untuk melengkapi alat ini dengan pengujian manual dan evaluasi ahli untuk memastikan produk digital Anda benar-benar dapat diakses. Salah satu cara paling efektif untuk memastikan produk digital Anda dapat diakses adalah dengan mengujinya dengan pengguna nyata yang memiliki keterbatasan. Ini dapat membantu Anda mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin tidak terlihat melalui metode evaluasi lainnya.
Selain itu, aksesibilitas adalah proses yang berkelanjutan, bukan tugas satu kali. Tingkatkan terus desain Anda dengan tetap mengikuti informasi tentang panduan, tren, dan teknologi aksesibilitas terbaru, dan terbuka untuk umpan balik dari pengguna penyandang disabilitas.
Terkait: Desain Web In-House vs Freelancer vs Agensi: Panduan Lengkap.
Kesimpulan
Merancang untuk aksesibilitas merupakan aspek penting dari desain produk digital. Dengan mengikuti prinsip dan praktik terbaik yang diuraikan dalam artikel ini, Anda dapat menciptakan pengalaman yang lebih inklusif dan ramah pengguna yang memenuhi kebutuhan beragam pengguna. Ingat, mendesain untuk aksesibilitas bukan hanya persyaratan hukum atau kewajiban moral. Ini adalah kesempatan untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi semua orang.